Article Details

Temukan inspirasi dan wawasan seputar perhotelan, kapal pesiar, dan industri pariwisata di Article kami. Langkah kecil menuju sukses dimulai di sini.

Strategi Hotel Lokal Menyambut Generasi Baru Wisatawan

Industri perhotelan terus mengalami pergeseran signifikan seiring berubahnya demografi wisatawan. Kini, generasi milenial dan Gen Z mendominasi pasar wisata. Mereka bukan hanya ingin tempat untuk tidur, tetapi juga mencari pengalaman yang bermakna, autentik, dan bisa dibagikan ke media sosial. Perubahan ini menjadi tantangan sekaligus peluang emas bagi hotel-hotel lokal untuk beradaptasi dan berinovasi.


Memahami Preferensi Generasi Baru Wisatawan

1. Mencari Pengalaman, Bukan Sekadar Akomodasi
Milenial dan Gen Z lebih tertarik pada pengalaman unik dibanding kemewahan. Mereka menyukai hotel dengan konsep tematik, nuansa lokal, dan spot-spot foto yang menarik. Staycation menjadi tren, dan hotel bukan lagi sekadar tempat tidur, tapi bagian dari destinasi itu sendiri.

2.Teknologi adalah Kebutuhan Dasar
Generasi ini sangat tergantung pada teknologi. Mereka menginginkan pemesanan yang praktis lewat aplikasi, koneksi Wi-Fi yang stabil, serta layanan digital seperti self check-in. Website dan media sosial hotel juga berperan penting dalam membangun kepercayaan dan minat.

3. Peduli Lingkungan dan Nilai Sosial
Wisatawan generasi baru semakin sadar terhadap isu lingkungan. Hotel yang mengusung praktik ramah lingkungan seperti pengurangan plastik, penggunaan energi terbarukan, dan mendukung komunitas lokal akan mendapatkan perhatian lebih. Mereka juga menyukai brand yang punya misi sosial dan berkontribusi nyata pada masyarakat sekitar.

Strategi Jitu Hotel Lokal Menarik Hati Milenial & Gen Z

1. Desain yang Estetik dan Instagramable
Desain interior menjadi nilai jual utama. Hotel dengan konsep unik, warna-warna hangat, dekorasi artistik, dan elemen lokal akan lebih mudah menarik wisatawan muda. Spot foto yang “Instagram-worthy” menjadi daya tarik utama.

2. Aktif di Media Sosial dan Gandeng Influencer
Media sosial menjadi tempat utama generasi ini mencari rekomendasi. Hotel perlu aktif membuat konten menarik, memanfaatkan fitur seperti reels atau TikTok, serta menggandeng travel influencer atau content creator lokal untuk memperluas jangkauan pasar.

3. Sediakan Fasilitas Kekinian
Hotel yang menyediakan coworking space, coffee shop dengan Wi-Fi kencang, rooftop lounge, atau event komunitas seperti live music dan movie night akan terasa lebih relevan. Mereka tidak hanya mencari tempat tidur, tapi juga ruang untuk bersosialisasi dan berekspresi.

4. Paket Menginap Tematik
Kemas pengalaman dalam bentuk paket. Misalnya: paket “Stay & Explore” dengan tur budaya lokal, “Stay & Cook” dengan kelas memasak khas daerah, atau “Stay & Chill” untuk healing dan relaksasi. Semakin personal dan tematik, semakin menarik.

5. Digitalisasi Layanan
Gunakan sistem check-in dan check-out digital, integrasi pembayaran cashless, hingga chatbot layanan pelanggan lewat WhatsApp. Semuanya harus praktis, cepat, dan efisien, sesuai gaya hidup serba instan generasi digital.

 

Hotel Lokal dengan Pendekatan Inovatif

Contoh: Beberapa hotel di Yogyakarta dan Solo mulai mengusung konsep eco-friendly, desain kekinian, dan aktif di media sosial. Mereka juga menjalin kerja sama dengan UMKM lokal untuk menghadirkan produk-produk autentik di dalam hotel. Generasi milenial dan Gen Z adalah masa depan industri pariwisata.
Hotel-hotel lokal yang ingin bertahan dan tumbuh perlu memahami karakter generasi ini dan menyesuaikan layanan serta konsepnya. Dengan strategi yang tepat — mulai dari desain, teknologi, hingga pendekatan sosial — hotel lokal bisa menjadi pilihan utama bagi wisatawan generasi baru. Masa depan perhotelan tidak hanya soal kenyamanan, tapi tentang menciptakan pengalaman yang berkesan dan relevan.