
Etika Table Manner yang Harus Kamu Pahami
Etika table manner atau tata cara makan tentu saja sudah tidak asing bagi kita semua. Tetapi berbeda kasusnya jika hal ini ada di dunia perhotelan. Etika table manner hastus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan aturan yang sudah disepakati bersama.
Table manner atau etika makan adalah suatu aturan/tata cara makan dalam sebuah jamuan makan. Jamuan ini terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan, mulai pembuka (appetizer), makanan utama (main course), dan tahap penutup (dessert).
Pada etika table manner ini, kita sebagai penikmat hidangan mesti mengetahui betul aturan-aturan yang berlaku. Bagaimana etika dan sopan santun yang berlaku selama jamuan makan berlangsung, selain aturan penggunaan peralatan makan, sampai pada tahap etika duduk, etika makan dan minum, serta etika berbicara di meja makan.
Etika table manner diartikan juga sebagai suatu ketentuan atau tata cara yang berlaku sebagai norma yang disepakati dan didasarkan atas kelaziman dan kebiasaan yang berlaku. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja. Kebiasaan sehari-hari melakukan etika makan yang baik adalah proses pembelajaran yang sangat baik.
Tata Cara Table Manner yang Benar Dalam Jamuan Formal
Dalam etika table maner, hal utama yang harus kita perhatikan meliputi:
Memahami kartu undangan
Pada waktu menerima undangan, sebaiknya kita perlu memperhatikan siapa yang mengundang untuk hadir dalam jamuan makan tersebut. Hal ini penting sebab secara protokoler ada ketentuan bahwa kursi undangan disiapkan sesuai dengan jumlah undangan yang sudah diedarkan.
Cara duduk yang baik
- Posisi kursi diatur sedemikian rupa tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan sisi meja.
- Posisi tubuh tetap tegak dengan menghadap kedepan,tidak terlalu membungkuk pada waktu makan.
- Posisi tangan tetap mengantung.
- Posisi kaki adalah normal,tidak dilipat,tidak pula menumpang satu diatas yang lainnya.
Cara menggunakan serbet makan
Setelah duduk, tamu undangan dapat mengambil serbet makan yang berada, dibuka kemudian diletakan diatas pangkuan. Serbet makan ini hanya digunakan untuk menyeka bibir setiap kali diperlukan, mempergunakan bagian ujung yang ditopang pada bagian jari tengah dan telunjuk. Setiap selesai digunakan, serbet makan harus selalu kembali keatas pangkuan. Kemudian, saat jamuan selesai serbet makan tidak usah dilipat rapi, tetapi tidak juga ditinggalkan dalam kondisi terlalu kusut.
Cara berbicara di meja makan
Dalam hal etika berbicara di meja makan, ada beberapa hal penting yang harus diperthatikan adalah:
- Hindari berbicara pada waktu makanan masih di dalam mulut.
- Hindari berbicara dengan gerak tangan yang berlebihan apalagi sambil memegang alat makan.
- Hindari berbicara sambil melihat atau menunjuk ke arah seseorang atau meja lain agar tidak terjadi salah paham.
- Hindarkan memotong pembicaraan orang lain biarkan yang bersangkutan selesai berbicara dan minta maaf untuk menganggu sebentar.
- Hindarkan berbicara dengan suara yang terlalu keras atau lemah.
- Hindarkan menguasai pembicaraan dengan memberi kesempatan pada yang lain untuk berbicara.
Cara memperggunakan alat makan
Pada dasarnya alat makan dapat dibedakan antara lain sendok, garpu dan pisau.
-
Sendok (Spoon)
Sendok ini dipergunakan untuk makanan yang mengandung cairan, terutama adalah soup. Disamping itu makan penutup juga sering mengharuskan kita mempergunakan sendok ini sebagai tools utama.
-
Garpu (Fork)
Garpu digunakan untuk menusuk dan menyuapkan makanan ke arah mulut. Apabila digunakan berpasangan dengan sendok maupun dengan pisau, maka garpu dipegang pada tangan kiri. Adakalanya satu jenis makanan hanya memerlukan garpu saja sebagai tools utama, dalam hal ini garpu dipegang dengan tangan kanan (sebagai contoh adalah: shrimp Cocktail)
-
Pisau (Knife)
Pisay digunakan untuk memotong makanan, biasanya adalah untuk hidangan daging dan lainnya. Dalam penggunaanya, pisau berada di tangan kanan.
Makanan yang dapat dipegang dengan tangan
Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before buttering.
Daging: jika potongan daging tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
Makan dengan tangan: Jika makanan disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring kita sebelum memakannya kemudian.
Jenis makanan yang langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.
Etika membuang makanan yang terselip dari mulut
Serpihan buah: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuang ke piring.
Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
Duri ikan: buanglah dengan jari.
Catatan tambahan: tulang atau makanan yang tidak ingin kita makan, keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.
Tata cara untuk minum
- Gelas agak besar tanpa kaki, yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari gelsa pada saat akan minum.
- Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada piring alas/tatakan cangkir.
- Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok pengaduk terlebih dulu. Kemudian letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman.
- Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini dilakukan untuk menghidari tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju kita.
- Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk wine, pegang pada bagian kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi kita tidak ingin memakannya, boleh disingkirkan.
- Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin, kita bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang beberapa saat.
Etika table manner ini perlu kamu pahami. Bukan tidak mungkin kamu akan berada di posisi ini. Bertemu dengan relasi kerja, dengan mitra perusahaan, atau bahkan kamu sendiri yang mengundang mitra dan relasi kamu untuk menjamu mereka.
Etika table manner ini tidak dibentuk secara tiba-tiba. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan terlihat kaku. Etika table manner ini menjadi penting pada akhirnya untuk kita memahami budaya yang disepakati di dunia meja makan bergaya Eropa.